Menjual Bilal Terlalu "Murah"

24 Des 20122komentar

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Umayyah bin Khalaf sang penghitung dan pengumpul harta yang senantiasa menghalang-halangi dakwah Rosululloh SAW dan juga selalu mengganggu dan memusuhi siapa saja yang mengikuti dakwah Nabi Muhammad SAW. Sungguh telah buta mata hati Umayyah bin Khalaf karena tertutup harta dan kesombongan sehingga bukan saja tidak mau menerima kebenaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW, lebih dari itu justru menentang dan memusuhinya.

Pernah suatu hari Bilal bin Rabah, seorang budak yang menerima dakwah Nabi Muhammad dan memilih jalan Islam disiksa oleh Umayyah. Dibaringkanya Bilal di atas padang pasir yang sangat panas sambil menindih batu besar di atas dadanya.Pada malam harinya, Bilal diikat dengan rantai, kemudian dicambuk terus menerus hingga badannya luka-luka. Pada siang harinya, dia dibaringkan kembali di atas padang pasir yang panas.

“Apakah kamu bersedia mati dalam keadaan seperti ini? Ataukah kamu mau terus hidup, dengan syarat kamu tinggalkan agama Islam?” ujar Umayyah.

Namun Bilal seoarang yang teguh Iman, Cahaya Islam telah menghujam kedalam jiwa dan dan raganya dengan sangat kuat dan dalam sehingga ia memilih tetap pada keIslamanya dan menjawab, “Ahad... Ahad!” sebagai wujud pengakuan atas keesaan Tuhan.

Umayyah memaksa Bilal agar memuji Latta dan Uzza yang patungnya memenuhi pelataran Ka’bah. Tapi, Bilal justru memuji nama Allah dan Rasul-Nya. Mereka terus memaksanya dan Bilal menjawab, “Lidahku tidak bisa mengatakannya.”

Jawaban ini membuat Umayyah semakin geram sehingga semakin dahsyat siksaan yang diterima Bilal. Apabila merasa lelah dan bosan menyiksa, Umayyah akan mengikat leher Bilal dengan tali yang kasar lalu menyerahkannya kepada sejumlah orang tak berbudi dan anak-anak agar menariknya di jalanan dan menyeretnya di sepanjang jalanan Makkah.

Ternyata Alloh Subhanahu Wata'ala mempunyai rencana untuk Bilal sang teguh Iman melalui Abu Bakar. Abu Bakar mengajukan penawaran kepada Umayyah untuk membeli Bilal. Umayyah menaikkan harga berlipat ganda dengan tujuan Abu Bakar tidak akan membayarnya karena merasa terlalu Mahal. .Tetapi kenyataan berbeda dengan apa yang ada di dalam benak Umayyah, Abu Bakar setuju, walaupun harus mengeluarkan sembilan uqyah emas.

Seusai transaksi, Umayyah berkata kepada Abu Bakar, “Sebenarnya, kalau engkau menawar sampai satu uqyah pun, maka aku tidak akan ragu untuk menjualnya.”

Dan Abu Bakar-pun membalas, “Seandainya engkau memberi tawaran sampai seratus uqyah pun aku tidak akan ragu membelinya.
Artikel di atas tentang Menjual Bilal Terlalu "Murah" Silakan baca juga Artikel yang lainnya. Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel ini dirasa layak dan perlu untuk disebarluaskan, namun diharapkan untuk meletakkan link http://jizants.blogspot.com/2012/12/menjual-bilal-terlalu-murah_23.html sebagai sumbernya. Terima Kasih atas Kesediaanya membaca Artikel di Blog ini. Semoga bermanfaat.
Share this article :

+ komentar + 2 komentar

Kamis, 24 Januari, 2013

masya allah sunggu dalem banget makna ny

Kamis, 24 Januari, 2013

oh ya link mas juga udah aku passng di friend link bagian bawah kanan, mksh udah percaya pasang link aku di blog mas

Posting Komentar

Silakan berkomentar yang baik, Komentar yang mengandung Hujatan dan kata-kata kotor akan dihapus, Terima Kasih

 
Support : Creating Website Mas Template
Copyright © 2012. Jizant Blog - All Rights Reserved
Template Created by Mas Template
Proudly powered by Blogger